Saya sudah memulai Upwork di sekitar tahun 2010 - 2011, disaat platform marketplace job remote work/freelance tersebut masih bernama oDesk. Saat itu, ada 2 pemain besar platform marketplace:oDesk dan Elance. Jika oDesk saat itu lebih dikenal dengan job hourly-nya (job dimana kamu dibayar berdasarkan jumlah jam yang kamu catatkan ke klien), maka Elance lebih dikenal dengan job fixed price-nya (job dimana kamu dibayar berdasarkan tahapan-tahapan pengerjaan atau jika job tersebut selesai).
Pada tahun 2015, oDesk mengakuisisi Elance dan mengganti namanya menjadi Upwork, untuk kemudian menjadi platfrom terbesar job remote work / freelance. Sehingga memiliki skill dasar menembus job di Upwork akan menjadikanmu memiliki akses ke platform marketplace freelance terbesar di dunia. How awesome is that?!
Pertama kali mengenal Upwork dari rekan kerja, sebenarnya saya amat sangsi: "Masa sih kerjaan yang dikerjakan via website aja bisa menggantikan kerja kantoran yang mainstream dan keren?" Butuh 1 tahun bagi saya dari saat dikenalkan untuk sekedar tertarik mendaftar. Dan, setelah itu butuh 2 tahun lagi untuk saya mau mencoba-coba mengirim proposal. Jadi, andaikata Anda saat ini membaca deskripsi course ini dan merasa tidak yakin .. maka, ya wajar. Lha saya sebagai author course ini saja butuh 3 tahun untuk percaya!
Namun begitu lolos job pertama (setelah mencoba selama 2 minggu), saya amat terkesan! Saat itu job pertama saya menghasilkan USD 144.53 dengan hourly rate USD 16.67. Total dalam rupiah saya mendapat sekitar Rp. 2juta-an: itu untuk kerja hanya 9jam!Satu hari kerja + 1jam ekstra. Padahal, saat itu gaji saya di Jogja masih berkisar Rp 1.5jt! Mengatur payment ke BCA dan menarik dana pertama ... saya masih kurang percaya. Namun begitu benar-benar uang tersebut bisa saya ambil dari ATM, maka saya baru percaya dan ... seketika jatuh hati.
Why?
Kalau dalam konteks uangnya, sure, amazing (bayangkan saja mendapat income stabil di Jogja di angka berkisar Rp 30jt/bulan, dimana UMR jogja berkisar Rp. 1.5jt - Rp. 1,7jt .. bayangkan betapa slow-nya hidup saya). Namun lebih dari itu, kenyataan bahwa saya bisa bekerja fulltime di rumah tanpa harus berangkat ke kantor jam 7 pagi dan pulang jam 6 sore (jarak rumah ke kantor saat itu hanya sekitar 5km-an: dari sekitar Jalan Kaliurang KM 5 ke Mirota Kampus, Jogja) adalah sesuatu yang saya idam-idamkan bahkan dari saat saya memulai perkuliahan di tahun 1998, di Ilmu Komputer, MIPAUGM.
Sejak saat itu, antusiasme saya terus berkembang dan saya terus menerus mempromosikan Remote Work/Working from Home kemana saja, dalam banyak event. Sehingga, di tahun 2018, saya membentuk platform saya sendiri:Remote Worker Indonesia dengan satu tujuan terfokus:membimbing siapa saja untuk dapat bekerja dari Rumah ke Perusahaan Luar Negeri melalui Upwork atau berbagai platform remote jobs/freelance lainnya.
Course yang deskripsinya sedang Anda baca saat ini adalah kulminasi berbagai course Remote Work yang sudah saya susun dari medio 2017. Course ini sudah membawa ratusan orang menembus Remote Work melalui Upwork. Tidak hanya keuntungan materil berupa ribuan dollar/bulan, course ini juga berusaha membawa satu misi utama:Keluarga adalah Jauh lebih berharga dari sekedar jenjang karir semu bekerja di kantor.
Bekerjalah dari rumah, dekatkan diri dengan anak istri dan bimbing generasi baru Indonesia agar mereka berkembang dengan pola pendidikanmu sendiri. Hari demi hari.
Semoga bermanfaat!
- Eko