Phonics adalah metode yang digunakan dalam belajar Bahasa Inggris untuk membaca dengan melafalkan bunyi dari alfabet. Metode ini digunakan baik di negara yang menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa ibu —seperti di Amerika Serikat, Inggris, Australia—ataupun di negara yang menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua —seperti Malaysia, Filipina dan Singapura.

Dengan melafalkan bunyi dari huruf, Anda dapat menggabungkan tiap bunyi huruf tersebut sehingga menjadi suatu kata. Berikut adalah beberapa bunyi huruf dalam alfabet:

1. huruf “a” mempunyai bunyi (sound) eh (seperti bunyi pertama yang terdengar pada kata “apple”)

2. huruf “b” mempunyai bunyi (sound) bèh (seperti bunyi pertama yang terdengar pada kata “bag”)

3. huruf “c” mempunyai bunyi (sound) kèh (seperti bunyi pertama yang terdengar pada kata “cat”)

4. huruf “d” mempunyai bunyi (sound) dèh (seperti bunyi pertama yang terdengar pada kata “dog”)

Dengan melafalkan bunyi tiap huruf, ketika Anda melihat sebuah kata dalam Bahasa Inggris, secara otomatis Anda akan mampu menggabungkan bunyi huruf yang ada pada kata tersebut untuk membacanya. Misalnya, muncul kata “cab” yang berarti taksi. Jika Anda menggunakan metode phonics, Anda akan mampu membaca kata secara langsung dengan cara menggabungkan bunyi huruf “c” (kèh), bunyi huruf “a” (eh) dan bunyi huruf “b” (bèh), yaitu pelafalannya terdengar menjadi kèhehbèh.

Phonics tidak hanya membantu Anda mampu membaca kata dalam Bahasa Inggris, tetapi juga membantu lidah Anda menjadi terlatih untuk mengucapkan kata dalam Bahasa Inggris dengan pelafalan yang lebih baik dan benar bahkan cenderung fasih seperti penutur aslinya.

Jika Anda dapatmembaca tulisan dalam Bahasa Inggris dengan benar, maka Anda akan memiliki kepercayaan diri untuk membaca dan berbicara sehingga Anda jadi berani berbicara dalam bahasa Inggris.